Saturday, January 28, 2006

Alkisah Cap Border.

Sedikit berbagi pengalaman berkendaraan dari wilayah Emirates ke wilayah Oman p.p.
Bagi yang suka travelling, mungkin cerita dibawah ini dapat menjadi bahan masukan.

Masih inget perjalanan kami ke Oman kemarin itu ?

Waktu kita berangkat dari Abu Dhabi menunju wilayah Oman , di perbatasan ( dekat Al Ain ) kita melalui border yang bernama Wadi Al Hafidz, ( Markaz Jauzad Khatam Al Shaklah, begitu bacaan dicapnya yang arti persisnya kudu ditanyakan dulu ke guru bahasa Arabnya anakku, arti kasarnya sih kayaknya pos bordernya Emirates.).
Tetapi pada saat kembali dari Wilayah Oman, untuk memasuki kembali wilayah Emirates kita mengambil pintu border yang tidak sama.
Yaitu border besar di daerah Buraimi yang bernama Wadi Al Jizzi.

Nah ternyata disinilah pangkal pokok masalahnya......
Pada perjalanan berangkat, kita melewati Border Pos Emirates untuk ijin keluar, dan juga melewati Border Pos Oman untuk ijin memasuki Oman, semua kelihatan smooth aja.

Pada saat akan kembali ke Emirates, ada ide untuk melewati border besar, yang kami kira akan ada 2 pos, yakni Oman pos dan Emirates pos.
Ternyata diborder ini hanya ada Oman pos, sedangkan Emirates pos (yang mungkin ada somewhere) tidak kami lewati dan tak seorangpun dari kami yang menyadarinya bahwa ini fatal.

Saat kami meninggalkan wilayah Oman meski sudah mendapatkan cap keluar dari wilayah Oman, kita tetap harus mendapatkan cap dari wilayah Emirates. Bila pada paspor tidak terdapat cap dari pos Emirates pada saat memasuki wilayah Emirates maka dalam komputer Emirates, kami ini masih dianggap belum memasuki wilayah Emirates. Ribet kan ?

Hal ini akan menjadi suatu problem pada saat kita akan keluar lagi dari wilayah Emirates. Pos keluar Emirates dibandara atau pos imigrasi dimanapun kita akan keluar dari wilayah Emirates pasti akan mempersoalkan hal ini, kenapa ijin/ cap memasuki Emirates belum ada, tetapi kita sudah akan keluar lagi Emirates.

Jadi untuk pengalaman dimasa datang, bila kita keluar dari border manapun pastikan bahwa ada pos dari 2 wilayah, sehingga kita dapat cap keluar dari satu wilayah dan cap untuk memasuki suatu wilayah yang lain. Kalau gak mau mondar mandir kayak kami kemarin.

Rasanya hal ini hanya berlaku di Timur Tengah saja, karena penulis pernah juga memasuki wilayah Eropah, masuk dan keluar dari border yang berbeda gak jadi masalah, karena rasanya ada pos bersama, dari 2 wilayah yang bersebelahan.
Jadi cap keluar dan masuk suatu wilayah yang berbeda ada dalam 1 pos saja, paling tidak dalam satu komplex yang sama, tidak berjauhan letaknya.

Akhir kata, hari Minggu kemarin ( 25 Desember 2005), yang untungnya bukan hari libur di Emirates) kami berdua dengan keluarga Afin kembali lagi ke pos di Wadi Al Hafidz ( eh nulisnya bener gak ya nama ini ? ada yang bisa koreksi ?).
Karena 27 Desember penulis akan mudik ke tanah air dan juga keluarga Afin akan ketanah suci. Kami berdua sangat "desperado" mendapatkan cap dari pos ini.....

Sebenarnya masih ada 3 keluarga lagi yang harus mendapatkan cap di pos ini, hanya karena mereka belum akan bepergian dalam waktu dekat ini maka masih bisa dipotspone dulu urusan cap men cap ini.
Kebetulan 2 mobil lainnya ( kan kami ber7) terpisah pada saat memasuki kota Al Ain ( kota yang bersebelahan dengan border) tetapi justru 2 mobil yang terpisah itu yang lebih beruntung memasuki border yang sama pada saat pulang dan pergi, jadi nos problemos.....


PS : Setelah ditanyakan kepada Pak Latif ternyata artinya Markaz Jauzad adalah Pusat Imigrasi dan Khatam Al Syaklah adalah nama tempatnya = jadi artinya dicap itu adalah Pusat /pos Imigrasi di Khatam Al Syaklah......oooo ngertos pak.
Terima kasih, Pak Latief.

Some win some loose, that's life.
No body is perfect.

kembali ke : Perjalanan ke Oman 2005

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home